Filipina Ternyata Dulu Negri Muslim, Ibu Kota Manila Itu Aslinya Adalah Fii Amanillah, Namun Kini Berubah Jadi Negri Kafir Karena Dipimpin Oleh Orang Kafir

Filipina Ternyata Dulu Negri Muslim, Ibu Kota Manila Itu Aslinya Adalah Fii Amanillah, Namun Kini Berubah Karena Dipimpin Oleh Orang Kafir

Pengurus DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Dr. Rahmat Kurnia menyampaikan bahwa Filipina dahulu adalah negeri muslim yang didirikan oleh Sultan Sulaiman. Sedangkan Kota Manila dahulu bernama kota Fii Amanillah. Kota Manila ini kemudian dikuasai oleh pemimpin kafir. Pernyataan ini disampaikan dalam aksi Tolak Pemimpin Kafir yang berlangsung Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat, Ahad (4/9/2016).

"Ibukota (Filipina, red) dikuasai oleh pemimpin kafir, ujungnya apa yang terjadi? Filipina berubah dari negeri muslim ini menjadi negeri yang mayoritas kafir, saudara-saudara!" ujar Dr. Rahmat Kurnia.

Rahmat kurnia juga menyampaikan fakta kondisi kaum muslimin di Filipina hanya ada dibagian selatan Filipina yang dikenal dengan Moro yang selalu dikejar-kejar dan dituduh sebagai kaum teroris.

"Kalau Manila dikuasai (pemimpin kafir, red), Filipina berubah. Maka andai Jakarta dikuasai, saudara tidak yakin Indonesia bisa berubah seperti Filipina?" tanya Rahmat Kurnia kepada para peserta aksi dengan nada retoris.

Rahmat Kurnia mengungkapkan bahwa menolak kepemimpinan kafir di Jakarta sebenarnya lahir dari rasa cinta dan tanggung jawab umat Islam terhadap negeri muslim terbesar ini. [NS Tribunislam]


Simak video Orasi Rahmad Kurnia di acara aksi Tolak Pemimpin Kafir di Jakarta pada hari minggu lalu berikut ini:



Kami mencoba menelusuri di wikipedia, hasilnya sungguh mengejutkan, apa yang disampaikan Bapak Kurnia ternyata benar, berikut adalah link yang bisa dijadikan rujukan tentang Filipina di wikipedia https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Manila

Kerajaan Manila (juga disebut Kota Seludong) adalah gabungan kerajaan-kerajaan Islam yang pernah memerintah kawasan Manila, Philipina. Pada pertengahan abad ke 16, terdapat tiga raja yang memerintah kawasan ini. Mereka adalah Raja Sulaeman, Raja Matanda dan Raja Lakandula. Manila saat itu adalah negeri Islam paling utara di Nusantara dan menjalinkan hubungan dekat dengan Kesultanan Brunei, Kesultanan Sulu dan Kesultanan Ternate. Islam datang di Manila pada tahun 1565 mengikuti pedagang-pedagang Melayu dari Indonesia.[1]

Raja Sulayman atau Rajah Sulayman (سليمان) adalah raja muslim yang memerintah kawasan Tondo dan Manila. Turut sama memerintah orang Tagalog ialah Raja Lakandula dan Raja Matanda. Suku Tagalog ketika itu bertumpu di kawasan selatan Sungai Pasig di Manila

Raja Sulayman pada mulanya menyambut baik kedatangan orang Sepanyol yang dikepalai Martín de Goiti dan Juan de Salcedo. Dia malah menjalinkan persahabatan dengan mereka dan menawarkan rempah ratus dan dayang-dayang sebagai hadiah. Tetapi setelah beberapa minggu berlalu, dia mulai sadar bahawa Spanyol mula mengambil kesempatan dan mencoba untuk merebut Manila karena kekayaan hasil buminya. Raja Sulayman kemudiannya melancarkan serangan terhadap pendudukan Spanyol di Manila. [Sumber wikipedia]


Subscribe to receive free email updates: