Hizbut-Tahrir : Aliansi Militer Bentukan Saudi, Adalah Aliansi Jahat Yang Harus Dibongkar
Dalam Situs Resminya Hizbut-Tahrir Indonesia Mengungkap bahwa aliansi militer bentukan arab Saudi Adalah Aliansi Jahat.
Hal Serupa juga disampakan oleh Jabhah Nusrah. Komandan gerakan jihad Jabhah Nusrah, Syaikh Al-Fatih Abu Muhammad Al-Jaulani mengatakan bahwa semua kelompok yang terlibat dalam konferensi Riyadh tersebut adalah para pengkhianat syuhada Suriah.
Abu Muhammad al-Jaulani mengatakan bahwa Konferensi Riyadh adalah bagian dari konspirasi untuk membangkitkan dan mempertahankan rezim Bashar Assad.
“Konferensi yang diadakan di Suriah tersebut, tidak diadakan untuk menolong rakyat Suriah.” kata Al-Jaulani.
Dalam Laman resmi hizbut-tahrir Indonesia mengutip dari pal-tahrir.info yang merupakan situs resmi hizbut-tahrir Palestina mengatakan "Hizbut Tahrir Palestina: Aliansi militer Yang Diumumkan Arab Saudi Adalah Aliansi Jahat Yang Harus Dibongkar"
Dr Maher Al-Jabari anggota Kantor Media Hizbut Tahrir di Palestina mencela pembentukan aliansi militer yang diumumkan oleh Arab Saudi, yang di dalamnya bergabung negara-negara Teluk, Mesir, Pakistan dan Turki, sebagai sebuah pertempuran di bawah bendera amerika. Jabari mengatakan bahwa rakyat Palestina telah meminta tolong pada tentara kaum muslim untuk membela Al-Aqsa dan mengusir agresi di Gaza, namun para penguasa menolak dan menutup telinganya. Lalu, ketika amerika meminta bantuan mereka dalam perang melawan terorisme, mereka menyambutnya dengan datang tergesa-gesa sambil mengangkat kepalanya.
Pernyataan Jabari disampaikan dalam testimoninya atas nama delegasi Hizbut Tahrir saat melaksanakan kewajiban ta’ziyah (berbelasungkawa) pada Asy-Syahīd Abdul Muhsin Hasunah, yang dibunuh oleh tentara Israel Yahudi di al-Quds (Yerusalem).
Jabari mengatakan bahwa mereka para pahlawan telah memberikan pisau-pisaunya dan menggerakkan mobil-mobilnya setelah kegagalan dan berdiam dirinya para pemilik pesawat dan tank. Sungguh Allah telah memerintahkan umat untuk melawan dan membela tempat-tempat suci dan kehormatan. Allah SWT telah mengaitkan Mekkah dengan Baital Maqdis, dan menghubungkan Masjid Al-Aqsa dengan akidah Islam.
Jabari mencela bahwa para “ulama” dan corong para penguasa yang bersedia untuk membenarkan logika dan kebatilan para penguasa, bahkan mereka menganggap peperangan para penguasa dalam perang (rancangan amerika) ini sebagai jihad, sementara itu mereka menyerukan normalisasi dengan negara Yahudi. Jabari menambahkan bahwa melawan para penguasa, membongkar dan mengungkap persekongkolannya adalah cara untuk meraih syahid, sebagaimana perang. Oleh karena itu, Jabari menganggap bahwa bersedia mengungkap aliansi militer dan persekongkolan para penguasa di dalamnya adalah wajib.
Jabari menegaskan dengan mengatakan bahwa revolusi umat akan mengungkap dan membongkar sehingga tidak ada satu antekpun kecuali akan dibongkarnya. Sementara masyarakat telah terbelah menjadi dua kelompok: kelompok beriman yang tergabung dalam pembela umat, dan kelompok kufur yang tergabung dalam barisan para penjajah
Hal Serupa juga disampakan oleh Jabhah Nusrah. Komandan gerakan jihad Jabhah Nusrah, Syaikh Al-Fatih Abu Muhammad Al-Jaulani mengatakan bahwa semua kelompok yang terlibat dalam konferensi Riyadh tersebut adalah para pengkhianat syuhada Suriah.
Abu Muhammad al-Jaulani mengatakan bahwa Konferensi Riyadh adalah bagian dari konspirasi untuk membangkitkan dan mempertahankan rezim Bashar Assad.
“Konferensi yang diadakan di Suriah tersebut, tidak diadakan untuk menolong rakyat Suriah.” kata Al-Jaulani.
Dalam Laman resmi hizbut-tahrir Indonesia mengutip dari pal-tahrir.info yang merupakan situs resmi hizbut-tahrir Palestina mengatakan "Hizbut Tahrir Palestina: Aliansi militer Yang Diumumkan Arab Saudi Adalah Aliansi Jahat Yang Harus Dibongkar"
Dr Maher Al-Jabari anggota Kantor Media Hizbut Tahrir di Palestina mencela pembentukan aliansi militer yang diumumkan oleh Arab Saudi, yang di dalamnya bergabung negara-negara Teluk, Mesir, Pakistan dan Turki, sebagai sebuah pertempuran di bawah bendera amerika. Jabari mengatakan bahwa rakyat Palestina telah meminta tolong pada tentara kaum muslim untuk membela Al-Aqsa dan mengusir agresi di Gaza, namun para penguasa menolak dan menutup telinganya. Lalu, ketika amerika meminta bantuan mereka dalam perang melawan terorisme, mereka menyambutnya dengan datang tergesa-gesa sambil mengangkat kepalanya.
Pernyataan Jabari disampaikan dalam testimoninya atas nama delegasi Hizbut Tahrir saat melaksanakan kewajiban ta’ziyah (berbelasungkawa) pada Asy-Syahīd Abdul Muhsin Hasunah, yang dibunuh oleh tentara Israel Yahudi di al-Quds (Yerusalem).
Jabari mengatakan bahwa mereka para pahlawan telah memberikan pisau-pisaunya dan menggerakkan mobil-mobilnya setelah kegagalan dan berdiam dirinya para pemilik pesawat dan tank. Sungguh Allah telah memerintahkan umat untuk melawan dan membela tempat-tempat suci dan kehormatan. Allah SWT telah mengaitkan Mekkah dengan Baital Maqdis, dan menghubungkan Masjid Al-Aqsa dengan akidah Islam.
Jabari mencela bahwa para “ulama” dan corong para penguasa yang bersedia untuk membenarkan logika dan kebatilan para penguasa, bahkan mereka menganggap peperangan para penguasa dalam perang (rancangan amerika) ini sebagai jihad, sementara itu mereka menyerukan normalisasi dengan negara Yahudi. Jabari menambahkan bahwa melawan para penguasa, membongkar dan mengungkap persekongkolannya adalah cara untuk meraih syahid, sebagaimana perang. Oleh karena itu, Jabari menganggap bahwa bersedia mengungkap aliansi militer dan persekongkolan para penguasa di dalamnya adalah wajib.
Jabari menegaskan dengan mengatakan bahwa revolusi umat akan mengungkap dan membongkar sehingga tidak ada satu antekpun kecuali akan dibongkarnya. Sementara masyarakat telah terbelah menjadi dua kelompok: kelompok beriman yang tergabung dalam pembela umat, dan kelompok kufur yang tergabung dalam barisan para penjajah