Tifatul Sembiring: Mengatakan Hadits Nabi adalah Hatespeech Merupakan Penistaan Agama
Mantan Menkominfo Tifatul Sembiring menjawab soal cibiran yang ditudingkan kepadanya setelah mengunggah hadist menyeru untuk membunuh homoseksual. Hadits itu ia unggah dalam sebuah renungan Jumat pekan lalu.
"Tujuan posting Renungan Jumat ini adalah menjalankan perintah Nabi saw,'Ballighuu 'anniy walaw ayah', Sampaikan dariku walau satu ayat'," ujarnya dalam kicauan di Twitter, Senin.
Tifatul mengatakan, namanya renungan adalah untuk direnungkan atau dipikirkan. Akan lebih baik jika diamalkan. Ada yang dijalankan pribadi-pribadi, masyarakat atau negara.
Adapun hadits tentang homoseks itu adalah open source (sumber terbuka). "Coba googling 'Hadits larangan homoseks'. Disitu dimuat semua," katanya.
Ungkapan Joko Anwar bahwa mengutip hadits Rasulullah saw tentang kaum Luth (homoseks) adalah hatespeech (ujaran kebencian) dan akan melaporkan ke polisi adalah Aneh.
"Kalau mau debat kusir, mudah membalikkan kata-katan Joko Anwar itu, yang mengatakan kutipan hadits Nabi saw adalah hatespeech sebagai penistaan agama," ujarnya.
Namun itu bukan tujuannya. "Saya hanya menyampaikan kebenaran. Joko Anwar mungkin kurang faham, mudah-mudahan diberi hidayah oleh Allah swt. Aaamin."