Sedih, Di Gusur Ahok, Warga Pasar Ikan Taraweh Di Atas Puing Rumah Mereka
Ditetapkannya Ramadhan jatuh pada Hari Senin, 6 Juni 2016, hasil sidang isbat, maka Minggu (5/6) malam seluruh umat Islam di Indonesia melakukan shalat taraweh, secara berjamaah.
Demikian juga warga Pasar Ikan Luar Batang yang terkena gusuran oleh Pemprov DKI Jakarta. Mereka tetap melaksanakan shalat taraweh walaupun harus di atas puing-puing bekas bongkaran rumah mereka.
“Sedih, aku tidak kuasa melihat, airmata ini rasanya akan jatuh melihat foto yang dikirim dari seorang teman ketika dengan khusyuknya mereka melaksanakan taraweh, di atas puing rumah mereka,” ujar Heikal Safar dari Heikal Center.
Heikal, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Priboemi, mengakui jika dirinya ikut mendoakan mereka agar tetap sabar, dan Heikal yakin jika semua adalah cobaan namun Heikal yakin jika Sang Pencipta tidak buta melihat umatnya yang tetap sabar dalam melaksanakan perintahnya.
Dalam foto yang diberikan Heikal tampak salah satu warga mengambil gambar dimana para jemaah wanita dengan khusyuk melakukan taraweh secara berjamaah. Heikal bagaikan melihat jemaah yang sedang berjamaah di sebuah lokasi peperangan.
“Seperti pepatah mengatakan gambar berbicara lebih banyak, maka gambar ini menceritakan para warga menerima apapun yang telah mereka derita dari seorang Gubernur yang tidak memiliki hati yang baik kepada mereka dan umat muslim lainnya,” ujar Heikal yang juga marah ketika Ahok melarang pihak sekolah agar murid sekolah negeri mengenakan jilbab.
Kemarahan Heikal bahkan dituangkan di dalam postingannya melalui sosial media Facebook, dengan mengatakan jika Ahok memang tidak layak menjadi Gubernur untuk Jakarta yang notabene dihuni oleh mayoritas umat muslim. (jall)
Demikian juga warga Pasar Ikan Luar Batang yang terkena gusuran oleh Pemprov DKI Jakarta. Mereka tetap melaksanakan shalat taraweh walaupun harus di atas puing-puing bekas bongkaran rumah mereka.
“Sedih, aku tidak kuasa melihat, airmata ini rasanya akan jatuh melihat foto yang dikirim dari seorang teman ketika dengan khusyuknya mereka melaksanakan taraweh, di atas puing rumah mereka,” ujar Heikal Safar dari Heikal Center.
Heikal, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Priboemi, mengakui jika dirinya ikut mendoakan mereka agar tetap sabar, dan Heikal yakin jika semua adalah cobaan namun Heikal yakin jika Sang Pencipta tidak buta melihat umatnya yang tetap sabar dalam melaksanakan perintahnya.
Dalam foto yang diberikan Heikal tampak salah satu warga mengambil gambar dimana para jemaah wanita dengan khusyuk melakukan taraweh secara berjamaah. Heikal bagaikan melihat jemaah yang sedang berjamaah di sebuah lokasi peperangan.
“Seperti pepatah mengatakan gambar berbicara lebih banyak, maka gambar ini menceritakan para warga menerima apapun yang telah mereka derita dari seorang Gubernur yang tidak memiliki hati yang baik kepada mereka dan umat muslim lainnya,” ujar Heikal yang juga marah ketika Ahok melarang pihak sekolah agar murid sekolah negeri mengenakan jilbab.
Kemarahan Heikal bahkan dituangkan di dalam postingannya melalui sosial media Facebook, dengan mengatakan jika Ahok memang tidak layak menjadi Gubernur untuk Jakarta yang notabene dihuni oleh mayoritas umat muslim. (jall)