Tolak Pemimpin Kafir, HTI Bentangkan Spanduk Tolak Ahok Di berbagai tempat di Jakarta
Beberapa orang dari kalangan Hizbut-Tahrir Indonesia atau dikenal HTI pada hari Jum'at lalu membentangkan spanduk berwarna merah tua bercampur hitam dengan tulisan besar "Haram Pemimpin Kafir, TOLAK AHOK"
Menurut laman Jakarta Qalbu Dakwah, aksi ini dilakukan serentak di berbagai tempat di Jakarta, salah satunya adalah di Masjid terbesar Indonesia Istiqlal Jakarta.
Mereka menolak pemimpin kafir seperti Ahok, karena dalam Islam menurut 4 imam Madzhab haram jika Umat Islam dipimpin oleh seorang kafir. dalam lamnnya mereka menuliskan:
Jumat Mubarak. (19/08/2016) Aksi damai dari DPD HTI Jakarta bentang spanduk Tolak pemimpin Kafir Tolak Ahok serentak diberbagai wilayah Jakarta
.
Aksi ini bertujuan untuk menyadarkan umat Islam khususnya umat islam Jakarta bahwasanya haram memilih dan mengangkat orang kafir sebagai pemimpin seperti Ahok.
.
Ulama 4 madzab sepakat haramnya mengangkat atau memilih orang kafir sebagai pemimpin
.
Dalam Al Quran Allah SWT tidak akan memberi jalan bagi orang kafir untuk menguasai orang beriman (QS An-Nisa [4] :141)
.
Maka sudah sepatutnya kita warga Jakarta mencari pemimpin yang amanah dan mampu menjalankan syariat islam secara kaffah. Namun pemimpin tersebut tidak akan lahir di sistem Demokrasi pemimpin Yang amanah hanya akan ada di negara khilafah, Negara yang menjalankan hukum Allah secara kaffah (Sempurna)
Seperti diketahui bahwa Islam memang mengharamkan pemimpin kafir, seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an:
QS. 3. Aali 'Imraan : 28.
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."
QS. 4. An-Nisaa' : 144.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"